Minggu, 30 Agustus 2009

Ketika Cinta Mengalami Penyempitan Makna……

Tak selamanya buku yang sarat pelajaran itu dikemas dalam ragam bahasa yang kadang sulit dicerna orang. Unik dan cukup menggelitik, itulah kesan pertama yang ku tangkap ketika melihat covernya dan membaca judulnya…. Buku yang ditulis oleh Rabi’ah Al-adawiyah itu berjudul “Kenapa Harus Pacaran?!”. Aku benar-benar dibuat penasaran oleh buku itu. Dan setelah ku baca…..

Subhanallah, buku yang ditulis dengan gaya bahasa lisan ini benar-benar sarat akan pelajaran. Dari buku inilah aku dapatkan jawaban atas pertanyaan yang selama ini menggelayut dalam benakku tentang pacaran……

Pacaran…… orang-orang mungkin tidak lagi tabu dengan kata yang satu ini. Bahkan bahasan yang satu ini kerap menjadi topic perbincangan paling hangat bahkan dikalangan anak SD.

Vida, begitu penulisnya biasa disapa, benar-benar mengupas bahasan yang memang selalu menjadi perbincangan hangat ini secara mendetail. Mulai dari proses hingga dampak dari aktivitas rawan ini…. Lagi-lagi, dengan bahasa lisan yang cukup ringan namun sangat mengena dihati.

Owh saudariku…. Sungguh, membaca buku sebagus ini sangat ku sarankan pada kalian. Karena aku yakin sang penulis pun hendak menyelamatkan kaum kita agar tak lagi dikatakan “piala bergilir” yang dapat dimiliki oleh tangan-tangan usil yang tak bertanggung jawab…..

Terkadang banyak diantara kita memang terlalu sempit memaknai kata cinta…. Seorang guru mengatakan cinta adalah Pohon suci yang tumbuh di ufuk hati yang berakar kesetiaan dan berbuah kebaikan-kebaikan…. Jadi, terlalu sempit kalau kita artikan CINTA = PACARAN….!!!!. maka dari itu, semestinya kita lebih bijak memaknai kata cinta, agar kita senantiasa selalu dapat memberikan energi positif untuk orang lain, agar semua makhluk-Nya dapat merasakan cinta yang kita punya…..

Benar saja jika dikatakan kita sangat rugi jika pacaran menjadi agenda wajib masa remaja kita, karena masih banyak banget yang bisa kita lakukan selain berburu cinta hanya untuk sebuah status, LOE PACAR GUE….. karena sekali lagi aktivitas ini RAWAN banget…. Karena kalau sudah menyandang status pacar, segalanya halal untuk dilakukan atas nama cinta….

Kalau boleh jujur, aku pun pernah merasakan indahnya jatuh cinta….

Tapi, sekali lagi aku harus bersyukur sebab aku jatuh cinta pada orang yang istimewa. Aku jatuh cinta pada orang yang melabuhkan cintanya pada yang Mahacinta….. aku jatuh cinta pada orang yang sangat menghargai kaum ibunya. Memang indah rasanya…..terlebih ketika akhirnya aku dapat membagi cintaku bukan hanya untuknya, tetapi juga untuk semua makhluk-Nya, hingga mereka semua bisa merasakan cinta yang aku punya…. Ah, sungguh…. Ini bukanlah cinta biasa……..

Sungguh, bukan karena parasnya yang tampak begitu teduh aku jatuh cinta padanya, pun bukan karena apa yang melekat pada dirinya. Aku jatuh cinta karena pesona yang terpancar dari dalam dirinya. Darisanalah aku dapat terus bercermin untuk terus memperbaiki diri…..

Itulah… cinta yang ku rasa benar-benar cinta….. ketika cinta yang ku punya dapat melahirkan kebaikan-kebaikan untukku dan untuk semua yang ada disekitarku……….